NOSTALGIA GENERASI 90-AN : Menelusuri Jejak Kejayaan Sinetron Anak-anak Terpopuler di Tahun 90-an
Nostalgia generasi 90-an mengulas kembali
beberapa sinetron anak-anak Indonesia terpopuler di tahun 90-an hingga awal
2000-an.
Siapa rindu tayangan anak berkualitas?? Cung!! Bagi kamu yang lahir dan besar sekitar tahun
90-an, masa kecil merupakan bagian yang paling mengesankan bukan. Hal ini
tidak lain karena antara tahun 90-an sampai awal 2000 merupakan masa kejayaan
sinetron, film, dan kartun bagi anak-anak Indonesia.Termasuk sayah :)
Jika flashback memori kita, dahulu, hampir semua
stasiun televisi baik TVRI maupun swasta menayangkan tontonan yang menarik dan
mendidik untuk anak-anak, termasuk sinetron dan lagu. Namun kini, kebanyakan
stasiun televisi justru menayangkan sinetron dan film yang menjurus ke arah
percintaan dan kekerasan. kids zaman now serasa dididik menjadi dewasa
sebelum saatnya. Jika ditelisik lebih jauh, bahkan program kartun anak-anak pun
sudah mulai tergerus sedikit demi sedikit dengan menayangkannya di pagi hari
saja atau terkadang hanya di hari minggu pagi.
Meski tak bisa dipungkiri bahwa antara generasi satu dengan
generasi lain tidak bisa disamakan, namun nilai-nilai moral yang ada tetap bisa
disamakan dan dijunjung.
Mengutip perkataan Marchella dalam bukunya Generasi 90an
(2014), “Masa lalu indah jangan kita biarkan berlalu, mari diungkit-ungkit
kembali,” maka, tidak ada salahnya jika kita bisa bernostalgia sejenak. Nah melalui ulasan di bawah ini saya mencoba merangkumkan
beberapa tayangan (sinetron) anak terpopuler di tahun 90-an sampai awal 2000
yang dikutip dari berbagai sumber. Yuk simak!
Keluarga Cemara
Keluarga Cemara merupakan sinetron Indonesia yang
tayang perdana pada 1996 dan tamat pada 2005. Sinetron ini awalnya ditayangkan
di stasiun RCTI, namun kemudian dilanjutkan di TV7 (sekarang
Trans7). Serial yang diangkat dari novel legendaris karya Arswendo
Atmowiloto berjudul sama ini menceritakan sebuah keluarga kaya raya yang
kemudian jatuh miskin, namun tetap menjalani hidup dengan kesederhaan dan
keikhlaskan. Abah (Adi Kurdi) dan Emak (Novia Kolopaking, Anneke Putri) harus
bekerja keras menjadi tukang becak dan penjual opak demi menghidupi ketiga
putrinya Euis (Ceria Hade), Ara (Annisa Fujianti) dan Agil (Pudji Lestari).
Meski hidup dalam kesederhanaan, keluarga Abah tetap bisa
merasakan kasih sayang dan keceriaan. Serial ini memberikan pesan moral bahwa
harta paling berharga dan istana yang paling indah adalah keluarga. Kabarnya, Keluarga Cemara akan hidup kembali namun dalam bentuk layar lebar dengan Ringgo Agus sebagai Abah dan Nirina Zubir sebagai Emak. Wah, bakal kocah nih.
Saras 008
Saras 008 merupakan serial atau sinetron yang
berkisah tentang seorang pahlawan wanita bernama Saraswati (Dewi Cindiyana,
Devi Permatasari, Selly Hasan) sebagai pembasmi kejahatan. Ia memiliki kekuatan
super dari kucing kesayangannya, Ketty, yang tewas dan arwahnya masuk ke dalam
tubuhnya. Dalam berbagai aksinya, ia dibantu oleh detektif amatiran bernama Mas
Yudhis (Dorman Borisman) dan sang adik, Gagas yang ahli komputer.
Karena bekerja menumpas kejahatan, Saras pun memiliki banyak
musuh. Musuh bebuyutan Saras adalah Mister Blek (Johan Saimima) yang berasal
dari planet Crysmon dan dibantu dua anak buahnya bernama Bul Gombalgambul
(Pretty Asmara) dan Bil Gombalgambil (Bagus Endro). Selain itu, ada Ratu Sinisi
(Ery Puspitasari), sang ahli biologi yang selalu memakai kostum hijau dan wig
merah jambu.
Bak seorang catwoman dengan kostum ketat berwarna
hitam dan putih serta topeng, Saras 008 berhasil menjadi pusat perhatian
anak-anak generasi 90an akhir. Sinetron superhero ini pernah ditayangkan di
Indosiar mulai tahun 1998 sampai 2000. Saras ini bisa dibilang woman superhero pertama saya. Seingat saya, Saras juga mengeluarkan soundtrack lagu dalam bentuk kaset dan sering saya putar di tape bapak sambil joged a la Saras. hehe
Panji Manusia Millenium
Setelah sukses dengan sinetron superhero Saras 008.
Serial Panji Manusia Milleniumberhasil menjadi pahlawan anak-anak
selanjutnya di awal tahun 2000.
Panji (Primus Yustisio), mulanya merupakan
manusia biasa yang kemudian memiliki kekuatan super dari gelang yang dibuat oleh
Profesor Adam (Tasman Taher). Karena kekuatan super yang dimilik dan berhasil
menyelamatkan bumi (Indonesia), Panji pun memiliki beberapa musuh yang selalu
berusia berbuat kejahatan. Musuhnya antara lain Donclo (Fendy Pradana), Nina
Bobo (Ayu Azhari) dan Dorris (Kiki Widyasari). Selain membasmi kejahatan,
sinetron Panji juga diselingi dengan sedikit kisah cinta dengan seorang
temannya bernama Nadia (Tia Ivanka). Panji Manusia Millenium kali pertama ditayangkan di RCTI
pada 1999 hingga 2001. Sinetron ini biasanya ditayangkan setiap hari Minggu
malam dan menghasilkan lebih dari 50 episode.
Lorong Waktu
Lorong Waktu merupakan serial religi bernuansa fiksi
ilmiah yang menceritakan tentang seorang ustadz sekaligus ilmuwan bernama Addin
(Adjie Pangestu, Dicky Chandra, Hefri Olifian) yang berhasil membuat sebuah
mesin waktu.
Mesin yang bisa membuatnya pergi ke masa lalu, masa sekarang dan
masa depan hanya dengan sekejap saja. Dibantu oleh Haji Husin (Deddy Mizwar)
dan santri cilik bernama Zidan (Jourast Jordy), kisah menyusuri ruang dan waktu
Ustadz Addin selalu membawa hikmah dan petuah bagi kaum muslimin.
Serial ini pertama kali ditayangkan di SCTV pada
1999. Setelah itu dilanjutkan sekuelnya hingga musim terakhir dalam Lorong
Waktu 6 pada 2006 lalu. Karena merupakan sinetron religi, penayangan Lorong
Waktu biasanya dilakukan pada awal bulan Ramadhan. Berkat alur cerita yang
mendidik, Lorong Waktu sukses menjadi salah satu sinetron terlaris di
Indonesia pada akhir 90an.
Bidadari
Bidadari merupakan salah satu sinetron anak-anak yang
paling laris di akhir 2000an. Mengisahkan tentang kehidupan seorang gadis kecil
bernama Lala (Marshanda, Angel Karamoy)
yang penuh suka duka karena sang ibunda telah meninggal. Setiap hari, Lala
kerap dijahili saudara tirinya, bernama Bombom (Cecep Reza) yang senang mengadu
dan akhirnya Lala menjadi bulan-bulanan ibu tirinya, Mama Rika (Moudy
Wilhelmina).
Namun, kesedihannya tidak berlarut-larut karena ia memiliki
seorang Ibu Peri (Ayu Azhari, Marini Zumarnis), jelmaan burung merpati yang
terluka dan dirawat oleh Lala. Ibu Peri selalu membantu Lala dalam segala
masalah yang ada, termasuk menangkis kejahilan Bombom dan Jessica (Gracia
Indri). Selain itu, ia juga selalu ditemani sahabatnya Hellen (Nia Ramadhani)
dan Cantika (Asmirandah).
Karena tayangannya yang mendidik dan penuh moral,
Bidadari pernah berhasil mendapatkan penghargaan Panasonic Awards 2004
sebagai sinetron pendidikan terbaik. Selain itu, Marshanda sang pemain utama,
juga dianugerahi sebagai aktris cilik terfavorit melalui serial ini.Setelah
berhasil selama lima tahun, Bidadari mengakhiri kisahnya sebagai
sinetron anak pada 2005.
Kalau sekarang karena para pemainnya udah gede, sinetronnya malah tentang pelakor, duh miris!
Catatan : Tulisan ini termasuk proyek solopos.com
Catatan : Tulisan ini termasuk proyek solopos.com
Komentar
Posting Komentar