Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Apa Sulitnya Berpamitan

Gambar
ilustrasi diperankan oleh model amatir Akhir-akhir ini saya sempat jengkel dengan beberapa teman yang tiba-tiba pergi tanpa say goodbye , tanpa pamitan. sebenarnya nggak perlu yang harus cipika cipiki atau sampai nangis yang tersedu-sedu. Jujur sih, saya tipe orang yang welcome sama siapa aja, meski teman itu susah nyambung sekalipun. Saya pun merasa diri ini selalu baper—bawa perasaan. Baper apaa aja deh, nggak melulu tentang cinta, kalau ada orang yang tiba-tiba menjauh dan jarang ngajak ngobrol saya, saya langsung kepo ‘kok kita sekarang diem sih, aku punya salah apa’e?’ ya bukannya gimana, diri ini mencoba untuk selalu berintrospeksi diri agar bisa masuk surga (cuih!). Saya sangat menghargai pertemanan, meski baru kenal sehari pun, saya mencoba untuk membuka diri selebar-lebarnya. Eh, karena terlalu lebar saya jadi tambah gendut,  saya malah kecewa dan sedih sendiri. Sebagai pengalaman, saya berkenalan dengan seseorang yang baru dua hari tatap muka, dia pun banyak bercerita

[Resensi Buku] : Tentang Kamu – Tere Liye

Gambar
Judul               : Tentang Kamu Penulis           : Tere Liye Penerbit         : Republika Terbit              : Cetakan pertama, Oktober 2016 Tebal               : 524 Halaman ISBN                : 978-602-0822-34-1 Sebenarnya sudah sejak lama saya ingin me-posting beberapa resensi novel-novel ke blog, tapi karena kesibukan dan miskin laptop (baca: malas), jadilah kesempatan kali ini saya baru posting. Akhir 2016 lalu, penulis favorit saya Tere Liye kembali menelurkan karya terbaiknya berjudul Tentang Kamu. S ecara tidak sengaja, saya tahu novel ini bakal segera rilis saat main ke toko buku. Karena toko buku itu open pre-order, jadilah saya ikutan ngantre pesan. Hihi. Yap, novel tebal ini bercerita tentang perjuangan seorang perempuan yang sukses menjadi milyuner. Namun perjalanan hidupnya memiliki banyak tantangan dan halangan. Kisah novel Tentang Kamu bermula dari seorang mahasiswa Indonesia di Universitas Oxford bernama Zaman Zulkarnaen yang