[Resensi Buku] : Tentang Kamu – Tere Liye


Judul               : Tentang Kamu
Penulis           : Tere Liye
Penerbit         : Republika
Terbit              : Cetakan pertama, Oktober 2016
Tebal               : 524 Halaman
ISBN                : 978-602-0822-34-1


Sebenarnya sudah sejak lama saya ingin me-posting beberapa resensi novel-novel ke blog, tapi karena kesibukan dan miskin laptop (baca: malas), jadilah kesempatan kali ini saya baru posting.
Akhir 2016 lalu, penulis favorit saya Tere Liye kembali menelurkan karya terbaiknya berjudul Tentang Kamu. Secara tidak sengaja, saya tahu novel ini bakal segera rilis saat main ke toko buku. Karena toko buku itu open pre-order, jadilah saya ikutan ngantre pesan. Hihi. Yap, novel tebal ini bercerita tentang perjuangan seorang perempuan yang sukses menjadi milyuner. Namun perjalanan hidupnya memiliki banyak tantangan dan halangan.

Kisah novel Tentang Kamu bermula dari seorang mahasiswa Indonesia di Universitas Oxford bernama Zaman Zulkarnaen yang menjadi junior associate di sebuah firma hukum tertua di Kota London. Baru genap dua tahun bekerja disana, Zaman tak menyangka mendapat kasus besar tentang penyelesaian hak warisan yang besarnya hampir menyaingi kekayaan Ratu Inggris. Jika Zaman mampu memecahkan kasus tersebut, ia ditawari jabatan yang lebih tinggi, yakni menjadi seorang senior lawyer. Namun, hal yang paling membuat Zaman tertarik menyelesaikan kasus ini karena orang yang meninggalkan warisan senilai 19 triliun rupiah adalah orang Indonesia  bernama Sri Ningsih. Zaman pun dibuat terkejut dengan informasi terakhir bahwa Sri menghabiskan masa tua nya di sebuah panti jompo di Paris, Perancis.

Dengan data yang sangat minim, Zaman memulai mengorek jejak kehidupan Sri Ningsih mulai dari awal. Penelusuran dimulai dari panti jompo di Paris, kemudian petunjuk selanjutnya mengantarkan Zaman kembali ke Indonesia, tepatnya di Pulau Bungin, Sumbawa NTB. Lalu dilanjutkan ke sebuah pondok pesantren di Surakarta, kemudian ke Jakarta, menelusuri lebih dalam di kota London hingga akhirnya petunjuk terakhir, Zaman harus kembali lagi ke panti jompo di Paris.

Dari kisah tersebut, menurut saya Tere Liye kembali sukses membuat perasaan para pembaca teraduk-aduk. Dengan alur maju-mundur, rangkaian kisah perjalanan masa lalu Sri Ningsih tersampaikan dengan apik. Saya sempat takjub karena unsur latar dan waktu yang disajikan dalam novel ini cukup detail. Tere Liye mampu mendeskripsikan 5 latar tempat berbeda yakni Pulau Bungin, Paris, London, Jakarta dan Surakarta dengan latar waktu masa lalu.  Membaca novel ini juga membuat wawasan saya bertambah. Contohnya, kita bisa mengingat sejarah kelam mengenai tragisnya peristiwa G30S-PKI ketika Zaman menelusuri kehidupan Sri di Surakarta. Kemudian menceritakan situasi dan beberapa kejadian tahun 1970an di kota Jakarta. Saya pun sedikit lebih tahu mengenai peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari) 1974 dari novel ini, hehe. Dan saya juga baru tahu kalau antara tahun 1999-2000, dunia pernah dihebohkan oleh peristiwa Y2K (year 2 kilo) – masalah penanggalan komputer atau millenium bug. Eror yang terjadi karena sistem penanda tahun komputer di seluruh dunia sudah terlanjur di-setting dengan dua digit, maka tahun 00 yang merujuk tahun 2000, akan dianggap sama dengan 1900 oleh komputer. Peristiwa tersebut sempat membuat kacau balau sistem keuangan, penerbangan, kemanan dan persenjataan di dunia karena komputer keliru mengenali tanggal. Hm.. saya sempat bertanya-tanya, riset apa saja dan bagaimana yang dilakukan Tere Liye dalam menyelesaikan novel Tentang Kamu. Salut!

Dari sebuah novel atau cerita, pasti ada juga makna yang tersirat. Nah, novel Tentang Kamu ini juga sarat akan makna hidup yang layak untuk dijadikan bahan renungan diri. Ada lima makna yang bisa disimpulkan;
Makna pertama, tentang kesabaran.  
Makna ini tertuang saat Sri masih kanak-kanak ketika ia diperlakukan tidak adil oleh ibu tirinya, Nusi Maratta. Ia mencoba untuk sabar dalam menghadapi kekejaman Nusi Maratta setelah ayahnya wafat di laut. Ketika terjadi kebakaran di rumahnya, Sri justru rela mati demi menyelamatkan ibu tirinya. Sabar tidaklah ada batasnya. Kebencian dan dendam akan luluh oleh sebuah kesabaran.

Makna kedua, tentang persahabatan
Ketika Sri remaja pindah ke Surakarta, ia memiliki dua sahabat dekat hingga sulit untuk berpisah. Ketika salah seorang sahabatnya mengkhianati dirinya dan orang-orang terdekatnya dengan alasan sakit hati, hanya Sri yang sudi untuk memaafkan. Kalau saya jadi Sri mungkin bakalan sulit, atau bahkan nggak mampu. Bagaimana bisa dengan mudah memaafkan seseorang yang dengan tega ‘membunuh’ adik dan orang-orang terdekat hanya karena dengki dan dendam tanpa alasan.

Makna ketiga, tentang keteguhan hati.
Dibagian ini menceritakan usaha Sri untuk mencapai kesuksesan. Masa ketika Sri mencoba bertahan hidup di Jakarta dengan berbagai bisnis yang coba ia geluti. Perjuangan Sri yang pantang menyerah dan selalu bangkit dalam keterpurukan menjadi poin penting. Dengan modal keteguhan hati dan kemauan untuk terus belajar hal-hal baru, motivasi Sri mampu menohok hati saya. Coba saja tengok kutipan dalam surat Sri berikut;

Saat kita sudah melakukan  yang terbaik dan tetap gagal, apalagi yang harus kita lakukan? Berapa kali kita harus mencoba hingga tahu bahwa kita telah tiba pada batas akhirnya? Aku tahu sekarang, pertanyaan terpentingnya bukan berapa kali kita gagal, melainkan berapa kali kita bangkit lagi, lagi, dan lagi setelah gagal tersebut. Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x – hal.200
Makna keempat, tentang cinta
Makna cinta ini tertuang dibagian kisah cinta Sri dan Hakan Karim. pertemuan Sri dengan Hakan yang tidak biasa, yakni di salah satu bus kota London. Hakan rela mengubah rute perjalanan dari rumahnya ke tempat kerja hanya demi bisa melihat  Sri yang bekerja sebagai supir bus. Padahal trayek bus yang dikendarai Sri tidak pernah melalui kantor Hakan. Setelah menikah, keduanya dihadapi dengan cobaan kehilangan dua bayi. Terakhir, Sri harus merelakan Hakan pergi mendahuluinya. Kisah cinta yang menurut saya sederhana namun sukses membuat mbleber air mata saking bapernya. Uh!

Makna kelima, tentang memeluk semua rasa sakit.
Pelajaran yang bisa diambil dari makna kehidupan Sri Ningsih yang terakhir adalah bahwa keikhlasan adalah segalanya. Cara berdamai  dengan hal menyakitkan adalah dengan memeluk atau menerima rasa sakit itu sendiri, bukan dengan menghindari atau membencinya.

So far, novel ini sangat recomended untuk masuk dalam daftar bahan bacaan santai para penikmat novel Indonesia. Saya mengapresiasi Tentang Kamu dengan nilai 4 dari 5 poin. Happy reading!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suka Duka Kerja di Vads (Bagian II)

[RESENSI BUKU] : Anak Ini Mau Mengencingi Jakarta? Cerpen Pilihan KOMPAS 2015

Suka Duka Kerja di Vads (Bagian I)