[Cerpen Anak Islam] Rasulullah Idolaku



sumber: Dakwatuna.com
Hit you.. with that ddu du ddu du…
“O yeah..o yeah..!” seru Nadia, Amara dan Shafa saling berjoget riang. Matanya tidak lepas dari layar laptop milik Farah. Mereka asyik menirukan gerakan dance artis Kpop di Youtube. Sore itu, Nadia, Amara, dan Shafa janjian mengerjakan tugas kelompok di rumah Farah. “Mumpung ada wifi gratis,” celetuk Amara saat mendiskusikan tempat janjian.
“Eh, dari tadi masih nge-dance melulu. Tugas kita belum selesai, loh,” Farah datang sambil membawa camilan aneka macam.
“Ayo Far, ikutan!” alih-alih berhenti, Amara justru mengajak Farah ikutan berjoget ala artis Korea.
“Enggak ah, capek! Lagian udah berapa kali kalian menirukan tarian dan lagu mereka?”
“Aku belum hafal, Far. Tanggung nih!” ujar Nadia sambil joget tak keruan. Tiba-tiba…
Syuut.. bruuk..
Aw..aduh..” Nadia terpeleset kakinya sendiri karena terlalu bersemangat menirukan tarian. Sontak saja Farah kaget dan mencoba membantu Nadia bangun. Bukannya ikut menolong, Amara dan Shafa justru tertawa.
“Makanya, Nad. Jangan terlalu bersemangat. Kepleset sendiri kan. Udah yuk kita lanjut bikin tugas,” Farah mematikan layar Youtube dan membuka tugas mereka. Untung saja tidak ada luka serius yang dialami Nadia, hanya sedikit ngilu. Namun tetap saja Nadia jadi bete.
Setengah jam Farah dan ketiga sahabatnya serius mengerjakan tugas sekolah. Pandangan mereka malah terfokus ketika Kak Fathiya, kakak perempuan Farah, mondar-mandir dari kamarnya menuju teras depan, entah apa yang sedang dilakukannya. Melihat Kak Fathiya sibuk sendiri, Amara dan Nadia akhirnya buka suara.
“Kak Fathiya sedang apa sih, dari tadi mondar-mandir bawa kardus?”
“Eh, iya nih. Kak Fathiya sedang beres-beres kamar. Beberapa barang-barang yang sudah tidak terpakai mau kak Fathiya jual dan buang,” tukas Kak Fathiya.
“Tapi gulungan besar itu apa, Kak?” Nadia masih penasaran. Banyak buku atau majalah serta beberapa gulungan kertas cukup besar terlihat menyembul dari kardus.
“Oh, ini poster boyband dan girlband Kpop. Sudah tidak terpakai, jadi mau kakak buang,” imbuh Kak Fathiya sambil menurunkan beberapa barang dan mulai menyortirnya.
“Ih, kok dibuang, Kak? Mereka kan keren. Buat Nadia saja ya,” tiba-tiba mata Nadia berbinar-binar melihat poster boyband Korea yang saat ini menjadi idola para anak-anak dan remaja. Mendergar hal tersebut Fathiya hanya manyun.
“Serius mau dibuang semua ya, Kak?” Farah ikut berkomentar.
“Iya, Far. Biar kamar jadi lebih bersih.”
“Kenapa dibuang sih, Kak? Kak Fathiya udah enggak nge-fans ya?” tanya Shafa. Fathiya jadi ingat, dulu saat dirinya masih SMP, dia senang sekali melihat aksi boyband dan girlband asal negeri Gingseng tersebut melalui Youtube. Ide nge-vlog yang dibuat Fathiya terkadang terinspirasi dari mereka. Bahkan Fathiya pernah membeli poster boyband kesayangannya tersebut. Namun sejak masuk SMA, Fathiya mulai berubah.
“Sebaik-baik idola adalah Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabat, Shaf” terang Fathiya.   
“Tapi mereka kan berbakat, Kak,” ucap Amara.
“Mereka memang berbakat, tetapi mereka tidak bisa menjadi panutan,”
“Rasulullah merupakan suri teladan terbaik. Rasulullah tidak pernah berbuat maksiat dan selalu memikirkan umatnya. Masih ingat saat Rasulullah hendak dipanggil Allah? Beliau bahkan masih memikirkan kita umatnya apakah bisa selamat saat kiamat nanti atau tidak,” imbuhnya.
“Iya juga, ya, Kak. Terus gimana?” tanya Shafa.
Gimana apanya?”
Yaa.. sikap kita mengidolakan seseorang,” lanjut Shafa dan Farah.
Ooh.. Kalian boleh kok menyukai sesuatu, tapi jangan berlebihan. Sewajarnya saja agar tidak kecewa nantinya,” tandas Kak Fathiya melanjutkan beres-beres. Farah dan kawan-kawannya mengangguk setuju lantas kembali untuk melanjutkan tugas sekolahnya . <IFA> 

Pernah dimuat di Majalah anak Cilukba, September 2018


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suka Duka Kerja di Vads (Bagian II)

[RESENSI BUKU] : Anak Ini Mau Mengencingi Jakarta? Cerpen Pilihan KOMPAS 2015

Suka Duka Kerja di Vads (Bagian I)